tertawa? kurasa aku tak mampu lagi, tersenyum pun
rasanya taksanggup. jika ada seseorang yang sanggup mengobatiku, kumohon
datanglah... namun jika kau sedikit mampu untuk mengobatiku, maka hadirlah. tak
ada yang lebih sakit daripada disakiti keluarga sendiri. diabaikan, dibiarkan,
dikecewakan, hingga aku takmampu lagi rasanya menatap kedepan. membayangkannya
saja aku sudah hingar bingar. biarkan hujan di pipi ini saja yang menjelaskan
betapa sakitnya aku, betapa terlukanya aku, dan betapa kecewanya aku. akutau
memang ini adalah sebuah takdir yang sulit diterima, kuhanya coba menjalani
dengan hati yang ikhlas walau kadang kucoba untuk mengakhiri hidup ini dengan
sebilah pisau di tangan kiri. namun inilah aku. yaTuhan, tolong bantu aku untuk
mencoba lebih tegar menjalani hidupku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar