Selasa, 21 Juni 2016

Cerbung- PHP Termanis 3

Setelah sampai dikamar, jaket Revan masih saja tak mau kulepas. Wangi tubuh Revan yang menggoda membuatku ingin terus memakai jaketnya. Dan akhirnya pun aku tertidur bersama jaket Revan.

Pagi hari saat aku ingin berangkat sekolah, kudengar ponselku berbunyi. Dan ternyata Revan mengirim pesan singkat

Dela, gue udah di depan rumahlo ni, pergi sekolah bareng yuk!

Aku yang sedang minum susu sontak hampir tersedak dan bersegara mengambil tas dan berlari. Ternyata benar, mobil Revan sudah terparkir manis didepan rumahku. "Selamat pagi cantik" Sapa Revan saat turun dari mobil. Aku hanya bisa tersipu malu dan membalas dengan senyuman saja."Ayo cepat naik, jangan senyum senyum ajadong, ntar kita terlambat" sambung Revan. "Eh iyaiya" jawabku.

Revan mulai menatapku dan berbicara "ntar pulang sekolah tungguin gue ya," "loh kokgitu?" tanyaku. "Iya udah pokoknya tungguin gue ntar!" kata Revan. "Oke baiklah." Jawabku.

Selepas sampai di sekolah, "Revan, aku masuk kelas duluan ya, see you" kataku sambil melambaikan tangan turun dari mobil Revan. "oke see you" balas Revan. Aku tak menyangka, selepas turun dari mobil Revan, hampipr semua murid di sekolah melihatku dengan aneh dan sinis. "ini kenapasih?" tanyaku heran dalam hati. Sesampaiku di kelas, semua temanku menyoraki "Ciee baru jadian yaaah". Betapa kagetnya aku, " Del, lo baru jadian kan semalam? ngaku lo!" tanya Angel dengan sinis. "Ihi iyani," Jawabku malu. "Del, lo harus tau satu hal, Revan itu sebenarnya nggak sayang sama lo, dia cuma mau mainin lo aja," kata dela dengan nada pelan. "Maksud lo apa Ngel? nggak ngerti gue" jawabku bingung. "Del, Revan itu cuma jadiin lo bahan taruhan doang," kata Angel dengan nada khawatir. "Ngel, Revan itu baik kok, dia tulus sayang sama gue, lo jangan khawatir ya," kataku sambil menepuk pundak Angel. "Tapi Del" kata Angel. "Udah ah, gue mau ke kantin dulu beli nasgor, gue laper tadi Revan jemput gue cepat banget" Potongku saat Angel coba menjelaskan.





Bersambung

Rabu, 30 Maret 2016

Redup

Aku sabar
Dan aku lelah dalam sabar
Aku kuat
Dan aku tumbang dalam kuatku sendiri

Kutahan semua api yg menusuk ini
Kutahan semua beban di pundak ini
Kurajut sedikit demi sedikit kebahagiaan untuk diriku sendiri

Aku hanya mentari yang redup

Akan kupastikan takkan ada lagi yg bernama icha dirumah ini
Takkan ada lagi seorang anak perempuan berambut pendek dirumah ini
Takkan ada lagi seorang gadis yg lahir di 22 maret
Takkan ada lagi wanita yang senang diperhatikan ayahnya
Takkan ada lagi yang akan mengemis perhatian sang ibu
Takkan ada lagi
Aku berjanji dalam sedihku sendiri
Aku berjanji dalam kesaksian air mataku sendiri
Aku berjanji

Jumat, 11 Maret 2016

Bukan Tentangmu lagi. Tapi sekarang tentang dia

Move on? sudah kok. Terimakasi ya sudah datang dan singgah di hatiini. Meski akhirnya memang sejak awal kita harus berpisah. Kini ku tak bercerita tentangmu lagi, Angga Febriwarman. Namun, sekarang aku akan memulai cerita baru dengan orang yang baru juga, Muhammad Aditya. Orang baru yang mengisi hari hariku saat ini.

Dia lelaki aneh yang pernah aku kenal. Tapi keanehannya membuatku semakin mengaguminya makin hari. Dia tak pernah membuatku meneteskan airmata, apalagi kecewa. Justru dialah yang selalu membuatku tertawa dan selalu tertawa setiap hari. Mungkin ini yang namanya setelah badai akan ada pelangi indah. Thanks God sudah kirimkan saya lelaki seperti dia, yang mampu memahami ku sepenuhnya, yang takpernah meninggalkan ku saat ia tau semua kekuranganku bahkan selalu mensupportku dan membimbingku untuk tidak terlalu egois dengan dunia ini. Semoga dia selamanya yang bisa membuatku seperti ini.