Aku hanya mencoba senyum dengan ikhlas tepat didepan mereka. Entah apa yang aku rasakan, yang aku tau aku hanya mencoba tegar. Melihatnya bergandengan tangan, saling mesra di media sosial, ah dan banyak lagi yang tak mampu kutuliskan.
Awalnya aku memang sempat tak ikhlas. Namun aku berpikir "kebahagian dia adalah kebahagianku juga". Dan akupun perlahan sudah bisa menjauh dari ceritanya dan tentang cerita percintaannya dengan sahabatku sendiri.
3 bulan berlalu, tak terasa. Hal yang aku tunggu tunggu pun akhirnya datang. Damn! mereka putus. Sorak gembira dihatiku memecahkan seluruh lamunan masa laluku dengannya.
Tak lama berselang, ia mulai mendekatiku lagi, mencoba meluluhkan hatiku lagi, mencoba untuk singgah kembali dihatiku. Entah mengapa hatiku selalu terbuka untuknya. Kubiarkan ia masuk namun tak sampai dalam. Iapun ingin menjalin hubungan kembali denganku. Dan jujur akupun masih ingin dengannya. Kuterima ia kembali untuk masuk kedalam yang paling dalam.
Entah apa yang meracuni pikiranku, Aku selingkuh. Ya, aku selingkuh dan berpaling darinya, dari orang yang lebih buruk darinya. Aku tak berdaya dan aku terpaksa. Aku tak tau harus melakukan apa. Dan akhirnya kuputuskan Dia untuk lebih bersama orang yang jauh lebih buruk dari Dia.
Belum sampai sebulan, Aku dan orang yang lebih buruk dari dia pun akhirnya putus. Ucapan syukur pun aku panjatkan karena akhirnya aku terbebas dari orang gila yang entah mengapa bisa bebas berkeliaran dan bebas masuk kehatiku.
Dan kini ia menjadi milikku lagi.