Dulu, sewaktu aku berpacaran denganmu, 8 bulan lamanya, aku secuilpun gapernah ngerasa main bareng samamu. Ketawa lepas langsung didepan matamu, cubit pipimu, tarik hidungmu, apapun itu intinya aku gapernah ngelakuin itusamamu. Awalnya aku bisa tahan begini. Aku tiap hari yg selalu ucap selamat pagi dan selamat malam buatmu. Disitu pada akhirnya aku mulai jenuh dengan semua ini. Yg kurasakan adalah CINTA SENDIRIAN. Tetap kutahan semua rasa kecewaku untukmu. Hingga pada akhirnya, kurasa aku memang tak pantas lagi untukmu. Kuputuskan untuk mengakhiri semua ini denganmu. Aku tak tau apakah ini keputusan yang tepat, tapi yang aku tahu ini pasti terbaik untuk hatiku.
Bulan bulan berikutnya, dia mulai pdkt denganku, dan akupun menanggapinya. Kumulai hubungan baru dengannya. Namun belum sampai dua minggu, dia membuatku hancur, layaknya burung yang diajak terbang bebas namun akhirnya dijatuhkan tanpa ada rasa bersalah. Dia memutuskan hubungan denganku, kemudian esoknya dia jadian sama temanku sendiri. Aku ngerasa down. Kenapa sebegitu tega lelaki ini mempermainkanku dengan mudahnya.
Aku coba ikhlas, namun setiap kali aku ngerasa ikhlas, tepat didepanku dia berduaan dengan pacarnya. Rasaku bercampur aduk. Entah apa yang ingin kulakukan disaat itu. Kucoba tetap tegar.
Bersambung.