Kamis, 30 Juli 2015
Cerbung - Php Termanis 2
Oh baby i'll take you to the sky
forever you and i you and you and i
and we'll be together till we die
our love will last forever and forever
you'll be mine
you'll be me mine
Deeg, jantungku berdebar. Aku tak menyangka kejutan semanis ini Revan berikan kepadaku. Apakah ini semua hanya khayalanku saja? kucoba mencubit tangan dengan kerasnya, dan ternyata, sakit. Ini bukanlah hayalan, ini benar benar terjadi.
"Untuk gadis yang aku kagumi selama ini, Ya, akulah pengagum rahasiamu. Aku menyukaimu semenjak pertama kita bertatapan secara tak sengaja di pinggir jalan. Untuk Dela ku sayang, maukah engkau menjadi kekasihku?" ucapnya sambil berlutut di hadapanku.
Aku tersipu malu. Bibirku tak mampu lagi mengucap katakata. Mataku berbinar dan aku mulai sadar bahwa ini benar benar ia. Sorakan "Terimaaa" dari pengunjung kafe sontak membuatku kaget, aku tertegap. dengan kata yang sedikit terbata bata, aku menjawab "Ya, Aku mau jadi pacar kamu" Tepuk tangan keras dari pengunjung kafe membuat suasana semakin meriah, Revan memelukku. dan mengucapkan "terimakasih Dela". Aku yang diam tak berkutik saat Revan memeluk tubuhku mulai menggerakkan tanganku untuk berbalik membalas pelukannya.
"Dela, malam ini kamu pulang bareng samaku ajaya, gakbaik malam malam cewe pulang sendirian" ajaknya saat kami menelusuri parkiran. "Yasudah" jawabku.
Saat kami sampai di depan mobilnya, dibukakannya pintu untukku sambil berkata layaknya seorang bodyguard "silahkan Nona" katanya sambil tersenyum manis. Aku hanya bisa tersipu malu dan langsung masuk kedalam mobil. Mobilpun mulai dikendarai dan menelusuri jalan.
Sepanjang jalan itu, kami berdua hanya diam membisu. Seakan tak ada hal basa basi yang bisa dikatakan. Karena perjalanannya panjang dan akupun mulai mengantuk, aku tak sengaja tertidur di pundak Revan. Revanpun mulai menunjukkan kasih sayangnya, iya mengelus rambutku dengan lembutnya dan mencium keningku. Betapa beruntungnya aku mendapatkan lelaki sepertinya. Saat malam mulai semakin larut, Revan melepas jaket yg dikenakannya dan langsung menyelimutiku dengan jaketnya itu.
Sampai didepan rumah, Revan tak langsung membangunkanku, Ia menatap wajahku dalam dalam dan mengelus rambutku danjuga mencium keningku. Karena mulai kurasakan kecupan hangat menempel di keningku, akupun terbangun dan kaget saat sudah sampai didepan rumah. "Ehh... sudah sampai ya?" tanyaku saat baru bangun. "Emmm.. iya udah udah," jawab Revan terbata bata. "makasihya buat hari ini." lanjutnya. "iya sama sama. Yaudah aku masukya, bye" jawabku sambil membuka pintu dan tak sadar saat jaketnya Revan masih menempel di tubuhku.
Bersambung ke episode Php Termanis selanjutnya
Langganan:
Komentar (Atom)